Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Dalam Persalinan Normal Dengan Keberhasilan Menyusu Pada Bayi Baru Lahir Normal Di BPM Tri Handayani Kudus

  • Rindy Arabella STIKES As Syifa
  • Rifa Caturningsih Akademi Kebidanan Mardi Rahayu

Abstract

IMD adalah suatu rangkaian kegiatan dimana bayi melakukan aktivitas-aktivitas yang diakhiri dengan melekat dengan baik di dada ibu dan menyusu kepada ibunya paling tidak selama satu jam pertama kelahiran. Di BPM Tri Handayani, Kudus. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa dari 7 orang ibu bersalin, 5 orang bersedia melakukan IMD dan 2 orang menolak melakukan IMD karena menganggap ASI yang pertama keluar itu kotor dan tidak baik untuk bayinya. Dari 7 responden tersebut, diketahui 5 bayi berhasil menyusu sedangkan 2 bayi tidak berhasil menyusu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD dalam persalinan normal dengan keberhasilan menyusu pada bayi baru bahir normal di BPM Tri Handayani, Kudus. Pelaksanaan IMD adalah upaya yang dilakukan oleh ibu bersalin agar bayi bisa menyusu sendiri sedini mungkin dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya. Keberhasilan menyusu adalah sebuah proses usaha yang dilakukan bayi secara maksimal dan terarah untuk mencapai puting susu ibu dengan sendirinya sampai bayi bisa mengulum, membuka mulutnya dan dapat melekat dengan baik di dada ibu. Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan ibu dan balita yang berjumlah 34 responden. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional dengan uji analisanya univariat dan bivariat.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan IMD sebagian besar termasuk kategori baik sebanyak 21 (61,8%) responden, tingkat keberhasilan menyusu pada bayi baru lahir sebagian besar termasuk kategori berhasil menyusu sebanyak 28 (82,4%) responden dan ada hubungan antara pelaksanaan IMD dalam persalinan normal terhadap keberhasilan menyusu pada bayi baru lahir normal di BPM Tri Handayani, Kudus dengan nilai p value 0,002. Saran yang disampaikan kepada tenaga kesehatan yaitu diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang ASI dan IMD sehingga meningkatkan keberhasilan pelaksanaan IMD. Bagi ibu hamil dan menyusui hendaknya aktif menambah pengetahuan mengenai IMD, ASI, dan proses menyusui.

Published
2022-08-23
Section
Articles